Senin, 27 Juni 2011

Pelestarian Sumber Daya Air Untuk Masa Depan


ABSTRAK

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat bergantung pada ketersediaan air di bumi. Bila musim kemarau tiba, banyak sumber air menjadi kering dan makhluk hidup terutama manusia menjadi kekurangan air. Akhirnya, banyak manusia di segala penjuru dunia yang menggunakan air sungai atau pun air yang kurang bersih, sehingga timbullah berbagai macam penyakit. Mengapa air menjadi sangat langka ketika musim kemarau? Salah satu jawabannya adalah karena tidak adanya daerah resapan air, hutan-hutan sudah berubah menjadi pabrik-pabrik dan menjadi areal industri lainnya.  70% dari permukaan bumi kita ini tertutup dengan air. Tapi, dari total air yang ada tersebut, hanya sekitar 3%nya terdiri dari air bersih.
Air bersih tersebut terdiri dari air tanah, es dan gletser, danau, sungai, dan berbagai genangan air permukaan dari air hujan. Sumber air bersih kita sehari-hari biasanya adalah air tanah dan sebagian kecil air sungai. Total air dari sumber tersebut hanya mencakup sekitar 0.3 - 0.5% dari keseluruhan sumber air yang tersedia di bumi ini? Sedikit sekali bukan? Jadi, tidak benar apabila kau mengira persediaan air bersih kita tidak terbatas hanya karena bumi kita banyak memiliki air. Jumlahnya saat ini terus berkurang dan bisa jadi suatu hari nanti akan habis sama sekali. Meningkatnya kerusakan lingkungan mengakibatkan meningkatnya terjadi ancaman bencana lingkungan. Salah satu indikator rusaknya lingkungan adalah lahan kritis karena kurangnya pengolahan vegetasi.

BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumag tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air.
Air sangat dibutuhkan oleh kehidupan di planet bumi, jadi tidak ada kehidupan tanpa adanya air. Tumbuhan dan hewan, semuanya membutuhkan air bahkan tubuh manusiapun rata-rata 65%nya terdiri dari zat cair dan dimana seumur hidup kita selalu membutuhkan air agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Bumi kitapun sebagian besar atau kira kira 70% permukaannya tertutup oleh air dan dilihat dari angkasa bumi akan terlihat berwarna biru. Seharusnya karena sebagian permukaan bumi tertutup oleh air maka air akan cukup memenuhi kebutuhan penghuninya di bumi. Tapi, di sebagian wilayah di bumi banyak orang yang kekurangan air. Banyak sekali penggunaan air yang tidak bijak dan hemat, air banyak digunakan secara boros disamping itu banyak sekali pencemaran, ekploitasi terhadap kekayaan bumi yang membahayakan keberadaan air.
Dengan adanya pelestarian air, kita bisa menikmati air dalam jangka yang panjang, karena disamping air adalah sumber daya alam yang dapat di perbaharui. Hanya dengan melakukan hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah dan limbah ke badan-badan aliran air saja.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sumber Daya Air
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar.
97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
Air adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.

B.     Senyawa Kimia didalam Air
Dimensi dan struktur geometri sebuah molekul air.Model ruang-terisi menggambarkan struktur molekul air.
      Gambar 1. Senyawa kimia didalam air
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
C.    Jenis-jenis Air di Bumi
Air Merupakan sumber utama bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi ini, air hampir menutupi 71% permukaan bumi. Air di katakan sebagai sumber kehidupan karena tanpa air manusia, hewan dan tumbuhan serta penghuni kehidupan dimuka bumi ini tidak bisa berlangsung.
Air juga melangalami sebuah sirkulasi yang biasa disebut dengan siklus air atau siklus hidrologi, sebelum beranjak lebih jauh ada baiknya anda memahami pengertian air atau definisi air.
Sedangkan pembagian jenis – jenis air di kategorikan menjadi dua bagian, diantaranya ialah :
§  Air permukaan
Air permukaan adalah air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa air tawar. Air permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan penyerapan menuju ke bawah permukaan.
Meski satu-satunya sumber alami bagi perairan permukaan hanya presipitasi dalam area tangkapan air, total kuantitas air dalam sistem dalam suatu waktu bergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk kapasitas danau, rawa, dan reservoir buatan, permeabilitas tanah di bawah reservoir, karakteristik aliran pada area tangkapan air, ketepatan waktu presipitasi dan rata-rata evaporasi setempat. Semua faktor tersebut juga memengaruhi besarnya air yang menghilang dari aliran permukaan.
Aktivitas manusia memiliki dampak yang besar dan kadang-kadang menghancurkan faktor-faktor tersebut. Manusia seringkali meningkatkan kapasitas reservoir total dengan melakukan pembangunan reservoir buatan, dan menguranginya dengan mengeringkan lahan basah. Manusia juga sering meningkakan kuantitas dan kecepatan aliran permukaan dengan pembuatan saluran-saluran untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi.
§  Air Sungai bawah tanah
Total volume air yang dialirkan dari daratan menuju lautan dapat berupa kombinasi aliran air yang dapat terlihat dan aliran yang cukup besar di bawah permukaan melalui bebatuan dan lapisan bawah tanah yang disebut dengan zona hiporeik (hyporheic zone). Untuk beberapa sungai di lembah-lembah yang besar, komponen aliran yang "tidak terlihat" mungkin cukup besar dan melebihi aliran permukaan. Zona hiporeik seringkali membentuk hubungan dinamis antara perairan permukaan dengan perairan subpermukaan dengan saling memberi ketika salah satu bagian kekurangan air. Hal ini terutama terjadi di area karst di mana lubang tempat terbentuknya hubungan antara sungai bawah tanah dan sungai permukaan cukup banyak.

§  Air Tanah
Air tanah adalah air tawar yang terletak di ruang pori-pori antara tanah dan bebatuan dalam. Air tanah juga berarti air yang mengalir di lapisan aquifer di bawah water table. Terkadang berguna untuk membuat perbedaan antara perairan di bawah permukaan yang berhubungan erat dengan perairan permukaan dan perairan bawah tanah dalam di aquifer (yang kadang-kadang disebut dengan "air fosil").
Sistem perairan di bawah permukaan dapat disamakan dengan sistem perairan permukaan dalam hal adanya input, output, dan penyimpanan. Perbedaan yang paling mendasar adalah kecepatan dan kapasitasnya; air tanah mengalir dengan kecepatan bervariasi, antara beberapa hari hingga ribuan tahun untuk muncul kembali ke perairan permukaan dari wilayah tangkapan hujan, dan air tanah memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dari perairan permukaan.
Input alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan, terutama wilayah tangkapan air hujan. Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan menuju lautan.
Air tanah mengalami ancaman berarti menghadapi penggunaan berlebihan, misalnya untuk mengairi lahan pertanian. Penggunaan secara belebihan di area pantai dapat menyebabkan mengalirnya air laut menuju sistem air tanah, menyebabkan air tanah dan tanah di atasnya menjadi asin (intrusi air laut. Selain itu, manusia juga dapat menyebabkan air tanah terpolusi, sama halnya dengan air permukaan yang menyebabkan air tanah tidak dapat digunakan.
§  Desalinasi
Desalinasi adalah proses buatan untuk mengubah air asin (umumnya air laut) menjadi air tawar. Proses desalinasi yang paling umum adalah destilasi dan osmosis terbalik. Desalinasi saat ini cukup mahal jika dibandingkan dengan mengambil langsung dari sumber air tawar, hanya sebagian kecil kebutuhan manusia terpenuhi melalui desalinasi. Proses ini terjadi secara ekstensif di Teluk Persia untuk mensuplai air bagi beberapa wilayah di Timur Tengah dan fasilitas wisata dan perhotelan di wilayah tersebut.
§  Air Beku
Es yang membeku di kutub dan glasier berpotensi untuk dijadikan sumber air tawar karena dua per tiga air tawar dunia berada dalam bentuk es. Beberapa skema telah diajukan untuk menjadikan gunung es di kutub sebagai sumber air, namun hingga saat ini hal itu hanya sekedar rencana. Aliran glasier saat ini dikatakan sebagai salah satu perairan permukaan.
Himalaya, "Atap Dunia" mengandung glasier dan es dalam jumlah besar di luar wilayah kutub, dan menjadi sumber dari sepuluh sungai besar di Asia yang menghidupi miliaran manusia. Masalah yang terjadi saat ini adalah peningkatan temperatur dunia yang cukup cepat, Nepal saat ini mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,6 derajat Celcius sejak sepuluh tahun lalu, sementara dunia mengalami peningkatan sebesar 0,7 sejak ratusan tahun yang lalu.

D.    Pengelolaan Sumber Daya Air
Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa : “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara adil dan merata”. Selanjutnya pasal ini dijelaskan lebih lanjut dalam Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, bahwa:
1)      Sumber Daya Air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat serbaguna untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di segala bidang baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun bidang ketahanan nasional.
2)      Dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun, dan kebutuhan air yang cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, sumberdaya air harus dikelola, dipelihara, dimanfaatkan, dilindungi dan dijaga kelestariannya dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan sumberdaya air.
3)      Pengelolaan sumberdaya air perlu diarahkan untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Penggunaan air dapat dikategorikan sebagai penggunaan konsumtif dan non-konsumtif. Air dikatakan digunakan secara konsumtif jika air tidak dengan segera tersedia lagi untuk penggunaan lainnya, misalnya irigasi (di mana penguapan dan penyerapan ke dalam tanah serta penyerapan oleh tanaman dan hewan ternak terjadi dalam jumlah yang cukup besar). Jika air yang digunakan tidak mengalami kehilangan serta dapat dikembalikan ke dalam sistem perairan permukaan (setelah diolah jika air berbentuk limbah), maka air dikatakan digunakan secara non-konsumtif dan dapat digunakan kembali untuk keperluan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Diantaranya sebagai berikut :
§  Pertanian
Diperkirakan penggunaan air di seluruh dunia untuk irigasi. Di beberapa wilayah irigasi dilakukan terhadap semua tanaman pertanian, sedangkan di wilayah lainnya irigasi hanya dilakukan untuk tanaman pertanian yang menguntungkan, atau untuk meningkatkan hasil. Berbagai metode irigasi melibatkan perhitungan antara hasil pertanian, konsumsi air, biaya produksi, penggunaan peralatan dan bangunan.
§  Industri
Banyak pengguna industri yang menggunakan air, termasuk pembangkit listrik yang menggunakan air untuk pendingin atau sumber energi, pemurnian bahan tambang dan minyak bumi yang menggunakan air untuk proses kimia, hingga industri manufaktur yang menggunakan air sebagai pelarut. Porsi penggunaan air untuk industri bervariasi di setiap negara, namun selalu lebih rendah dibandingkan penggunaan untuk pertanian.
Penggunaan industrial lainnya adalah turbin uap dan penukar panas, juga sebagai pelarut bahan kimia. Keluarnya air dari industri tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu dapat disebut sebagai polusi. Polusi meliputi pelepasan larutan kimia (polusi kimia) atau pelepasan air sisa penukaran panas (polusi termal). Industri membutuhkan air murni untuk berbagai aplikasi dan menggunakan berbagai tehnik pemurnian untuk suplai air maupun limbahnya.
§  Rumah tangga
Kebutuhan minimum air yang dibutuhkan dalam rumah tangga diperkirakan adalah sekitar 50 liter per individu per hari, belum termasuk kebutuhan berkebun. Air minum haruslah air yang berkualitas tinggi sehingga dapat langsung dikonsumsi tanpa risiko bahaya. Di sebagian besar negara-negara berkembang, air yang disuplai untuk rumah tangga dan industri adalah air minum standar meski dalam proporsi yang sangat kecil digunakan untuk dikonsumsi langsung atau pengolahan makanan.
§  Rekreasi
Penggunaan air untuk rekreasi biasanya sangatlah kecil, namun terus berkembang. Air yang digunakan untuk rekreasi biasanya berupa air yang ditampung dalam bentuk reservoir, dan jika air yang ditampung melebihi jumlah yang biasa ditampung dalam reservoir tersebut, maka kelebihannya dikatakan digunakan untuk kebutuhan rekreasional. Pelepasan sejumlah air dari reservoir untuk kebutuhan arung jeram atau kegiatan sejenis juga disebut sebagai kebutuhan rekreasional. Hal lainnya misalnya air yang ditampung dalam reservoir buatan (misalnya kolam renang).
§  Lingkungan
Penggunaan bagi lingkungan dan ekologi secara eksplisit juga sangat kecil namun terus berkembang. Penggunaan air untuk lingkungan dan ekologi meliputi lahan basah buatan, danau buatan yang ditujukan untuk habitat alam liar, konservasi satwa ikan, dan pelepasan air dari reservoir untuk membantu ikan bertelur.

E.     Rusaknya Sumber Daya Air
Polusi air adalah satu dari sekian kekhawatiran utama dunia saat ini. Pemerintahan di berbagai negara telah berusaha mencari solusi untuk mengurangi masalah ini. Banyak polutan mengancam suplai air, dan di banyak tempat terutama di negara yang belum berkembang, hal ini disebabkan pembuangan limbah secara langsung ke perairan alam.
Sampah, limbah, dan bahkan polutan beracun dibuang ke perairan. Meski limbah tersebut diolah terlebih dahulu, masalah tetap ada. Sisa olahan limbah berbentuk lumpur mungkin akan ditempatkan di lahan pembuangan sampah, dibakar di insinerator, atau dibuang ke laut. Sumber polutan lainnya seperti air sisa irigasi yang mengandung berbagai macam pupuk kimia dan bahan organik tanaman pertanian juga mengancam ekosistem perairan, bersama dengan aliran air hujan di perkotaan dan limbah kimia yang dibuang oleh industri.
Permasalahan yang cenderung dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumberdaya air meliputi ; (1) adanya kekeringan di musim kemarau dan kebanjiran di musim hujan; (2) persaingan dan perebutan air antara daerah hulu dan hilir atau konflik antara berbagai sektor; (3) penggunaan air yang berlebihan dan kurang efisien; (d) penyempitan dan pendangkalan sungai, danau karena desakan lahan untuk pemukiman dan industri; (e) pencemaran air permukaan dan air tanah; (f) erosi sebagai akibat penggundulan hutan.
            Kita mengetahui bahwa bumi semakin panas. Pemanasan global telah membuat perubahan cuaca dan iklim. Daerah panas akan semakin panas dan kekeringan akan semakin luas terjadi. Karena pemanasan global, di masa mendatang akan terjadi gangguan hidrologi—atau sedang terjadi. Air akan hilang dari daerah di mana air sangat diharapkan dan akan muncul di tempat yang tidak terduga yang bisa menyebabkan kerusakan. Penguapan juga akan terjadi secara besar-besaran yang menyebabkan meluasnya gurun, aliran sungai akan hilang dan seringkali menyebabkan bencana. Menurut penelitian, aliran air di Sungai Indus menurun sebanyak 40%, aliran Sungai Niger 30% dan aliran Sungai Nil sebanyak 10%. Hal itu akan berdampak kekurangan air besar-besaran di sekitar sungai tersebut.
Saat ini salju di berbagai belahan bumi mencair dan di masa mendatang, manusia akan diserang oleh air karena kenaikan air laut. Es raksasa yang mengapung di pantai Spitsbergen, Norwegia berasal dari lapisan es Arktik yang telah lenyap 40% selama kurun waktu 40 tahun terakhir. Air dari es tersebut akan bergabung dengan air laut. Begitu pula air dari mencairnya es di kutub selatan. Semua itu akan mendorong kenaikan air laut dan akan membuat garis pantai semakin berkurang di masa mendatang. Banyak kota di tepi pantai yang akan tenggelam. Itu berarti air akan membawa kehancuran bagi manusia.
F.     Pelestarian Sumber Daya Air
Air merupakan Sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan. Karena mempunyai bebagai macam fungsi, antara lain untuk mandi, mencuci dan minum. Air tanah terutama digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum. Akan tetapi, mungkin pula untuk keprluan yang lain dalam rumah tangga, dan bahkan untuk keperluan industri.
Oleh karena itu, sumber daya air harus dijaga kelestariannya.
Antara Lain dengan tidak melakukan penyedotan air tanah secara berlebihan dan tidak membuang limbah. Baik limbah industri maupun limbah rumah tangga ke dalam badan-badan air yang dapat mengakibatkan pencemaran.
·      Tidak mengeksekusi air secara berlebihan
Penyedotan air tanah secara berlebihan dapat mengakibatkan berbagai permasalahan, antara lain penipisan persediaan air tanah, amblesnya permukaan tanah, dan intrusi air laut yang menyebabkan air tanah menjadi asin. Adapun pembuangan limbah pada badan air seperti sungai, danau, dan laut menyebabkan pencemaran air.

·      Pengaturan pembuangan limbah
Selain dari semua itu, Pencemaran air juga disebabkan antara lain oleh pemakaian deterjen dan penagkapan ikan dengan obat-obatan. bahan-bahan pencemar tersebut di dalam air antara lain dapat menganggu kehidupan ikan karena dapat menghabiskan oksigen di dalam air. karena itu, pembuangan libah ke badan-badan air harus dihindarkan.
Sumber daya air merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia. Setiap manusia membutuhkan air yang bersih. Air yang bersih dan bebas polusi juga dibutuhkan oleh hewan dan tumbuhan. Pelestarian sumber daya air dapat dilakukan antara lain dengan cara tidak membuang sampah di sembarang tempat, menanam banyak pohon dan hemat air.
·      Pengolahan vegetasi dan aliran air
Kebanyakan persoalan sumber daya air berkaitan dengan waktu dan penyebaran aliran air. Kekeringan dan banjir adalah dua contoh klasik yang kontras tentang perilaku aliran air sebagai akibat perubahan kondisi tataguna lahan dan faktor meteorologi, terutama curah hujan.
Penelaahan masalah sumber daya air melibatakan berbagai macam pendekatan pengolahan vegetasi dan usaha-usaha keteknikan lainnya. Sebagai contoh, waduk dapat menampung ailairan air hujan ketika hijan deras berlangsung di daerah hulu, dan dengan demikian, mengurangi kemungkinan terjadinya banjir di daerah hilir. Ia juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aliran air selama musim kemarau sehingga dapat menambah debit aliran air untuk irigasi pada saat-saat yang kritis tersebut.
Pengolahan vegetasi, khususnya vegetasi hutan, dapat memepengaruhi waktu dan penyebaran aliran air. Konsekuensi logis dari adanya anggapan seperti itu adalh bahwa keberadaan hutan lalu dapat menghidupakan mata-mata air yang telah lamatidak mengalirkan air.
BAB III
SIMPULAN
Kebutuhan air untuk memenuhi aktifitas penduduk semakin meningkat. Penigkatan itu terjadi bukan hanya karena penduduk yang bertambah, tetapi karena aktifitas yang membutuhakn air bertambah seperti kawasan industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata, dan sebagainya.
Air merupakan sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Terdapat beberapa jenis air di bumi ini, diantaranya adalah : air permukaan, air sungai tanah, air tanah, desalinasi, dan air beku.
Permasalahan yang cenderung dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumberdaya air meliputi ; adanya kekeringan di musim kemarau dan kebanjiran di musim hujan, persaingan dan perebutan air antara daerah hulu dan hilir atau konflik antara berbagai sector, penggunaan air yang berlebihan dan kurang efisien, penyempitan dan pendangkalan sungai, danau karena desakan lahan untuk pemukiman dan industry, pencemaran air permukaan dan air tanah, erosi sebagai akibat penggundulan hutan.
Oleh karena itu, sumber daya air harus dijaga kelestariannya, diantaranya adalah sebagai berikut: tidak mengeksekusi air secara berlebihan, pengaturan pembuangan limbah, dan pengolahn vegetasi dan liaran yang memenuhi standar prinsip penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Dwidjoseputro D. 1990. Ekologi Manusia dengan lingkungannya, Jakarta : Erlangga
Kodoatie Robert J. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, Jakarta : Andi